Pages

Thursday 29 September 2011

Panggil Aku Kembali

Panggil aku kembali
Oleh Lina Ramdayani

Sering aku meminta kesempuraan
kutawarkan kasih, terjelma oleh isyarat
menyentuhmu hingga kau meraihku

Kasihku bukan sebatas harap belaka
cintamu adalah penantian
tergenggam olehmu seperti dalam nirwana
kesempurnaan kisah yang nyaris saja

Enyahmu memaksaku untuk berdiam
tanpa lagi berpangku pada harap
senyum yang telah memudar bukan penawar aku berpaling
bersaksi atas perih yang tertoreh
aku berkerling ketika kau memanjanya
tidakkah kau sadar aku berdiri di belakangmu?

Dalam esok yang masih semu
serpihan yang tak kunjung terlekat
bergeming tanpa kau tahu
sapaan lain telah memanggilku
namun sedikitpun aku tak membalas

Rasaku terlalu berharga untuk kutinggalkan
tak akan aku berbalik beranjak
masih di sini aku tanpamu bersama penantianku
sekalipun kau tak akan pernah berpulang padaku

Janjimu terlalu manis untuk kupersalahkan
cinta yang telah kupertaruhkan
tak memaksamu berhembus dengan napasku

Sekalipun tak kuasa lagi aku menjangkaumu
detakanku masih terlalu rentan akan hadirmu

Tinggalkan saja jika kau mau
sakitku terlampau merajai batin
tak perlu lagi kau tanyakan dimana rasaku yang dulu
rasaku telah menerobos hingga nadi
tak akan hilang seperti kau hapus aku

Jika pada akhirnya kau merasakan sakit yang sama
panggil aku kembali
senyumku akan menyambutmu

(Lolos sampai seleksi III dalam event UNSA AWARD 2011)

Friday 9 September 2011

Malaikatmu


Terkisah aku dalam segenggam gelora
pertemuan yang terisyarat Tuhan
di bawah rona senja tanpa senyum tanpa sapa
memanggilku dari hening sunyi

Detak batin sesekali membisik
memangku sepenggal harap 
membuyar lamunan yang sempat rencat
tergores bersama kenangan
aku dan kasih yang nyaris tak tersampaikan

Deraimu bukanlah alasan
senyum tercipta untuk harapan
batin mengelus kehampaan, mematung mengerang
mencoba menghapus sebaris kepedihan 
tanpa kau tahu, aku berdiri di sampingmu

Ucap lirihku menggema dalam diammu
memintamu enyah dari jeritmu
ragaku selalu menujumu
meski tanpa kepakan sayap 
jemariku tak terhenti mengulur untukmu

Lihatlah aku seperti malaikat
menjagamu tanpa setitik jera
tak kan kupaksa kau terhenti hingga mati
kubiarkan lenteramu tetap menjadi pelita
hingga tak kurasa lagi nafasku denyutku
hidupku yang akan hilang

Yakinkanmu,
aku dan Tuhan akan selalu bersamamu
 
Copyright (c) 2010 Segores Coretan and Powered by Blogger.