Judul :
Pre-Wedding Test
Penulis : Wenda Koiman
ISBN :
978-602-1087-45-9
Tebal :
184 Hal
Terbit :
2015
Kategori :
Novel
Sinopsis :
Menyematkan
cincin pertunangan di jari manis calon pasangan kita adalah sesuatu yang indah
dan sangat dinanti. Bahkan bagi beberapa orang, ini bisa senjata ampuh untuk
menangkal pertanyaan paling jleb: “Kapan kawin?”
Yup, masa-masa ini sangat indah menurut khayalan para lajang. Apakah Anda tahu, salah satu masa terberat yang menguji cinta dan hubungan kita adalah justru di detik-detik menjelang pernikahan? Kisah masa lalu yang tiba-tiba muncul, over intervensi keluarga, keinginan yang berbeda untuk konsep wedding party, bahkan sampai pertanyaan terberat: benarkah kita sudah siap menerima calon pasangan untuk mendampinginya seumur hidup dengan segala kekurangannya?
Pre-Wedding Test bercerita tentang Andra dan Gina, sahabat sekaligus kekasih yang selama delapan tahun melalui hubungan dengan sangat baik-baik saja. Mereka kemudian bertunangan. Selain kebahagiaan yang dirasakan, ada sedikit 'keraguan', apakah mereka benar-benar yakin dengan pasangan yang dipilih? Bagaimana jika ternyata jodoh mereka adalah sosok lain di luar sana? Mereka lalu sepakat melewati sebuah ujian bernama 'Pre-Wedding Test'. Satu fase yang dalam masa itu, mereka gak saling komunikasi, boleh melakukan apapun, dan dekat dengan siapapun.
Kalo foto Pre-Wedding, itu udah biasa, hampir semua calon pengantin melakukannya. Tapi Pre-Wedding Test? Ummm, silakan mencobanya!
Review :
Sebenarnya ini
kali pertamanya saya membaca novel Mas Wenda Koiman *tepok jidat*. Ketika
muncul cover novel ini di timeline facebook saya, masuklah novel ini ke dalam
wishlist. Dan akhirnya saya beli langsung lewat penerbitnya.
Novel ini
bercerita tentang pasangan muda bernama Andra dan Gina. Keduanya bekerja di
sebuah perusahaan besar yang saling bersaing, walaupun begitu hubungan mereka
baik-baik saja. Novel ini diawali dengan adegan pertunangan romantis mereka
lalu esoknya setelah tunangan ada saja obrolan-obrolan yang membuat mereka
mulai ragu untuk melangsungkan pernikahan. Isu perselingkuhan, kurangnya
quality time bersama keluarga dan berbagai probelamatika dalam rumah tangga.
Karena itu Gina mencetuskan istilah Pre-Wedding Test pada Andra. Mereka diberi
kesempatan hidup bebas melakukan apapun tanpa komunikasi selama dua minggu.
Saya cukup
menikmati kisahnya. Pergantian POV antara Gina dan Andra membuat cerita lebih
hidup. Gaya bahasa sangat ringan dan diselipi beberapa humor. Penulis
menceritakan kisah mereka secara natural tanpa melebih-lebihkan sesuatu. Ketika
membaca novel ini saya dibuat penasaran kira-kira apa yang terjadi selama fase
break up mereka. Dan kedatangan staf baru di kantor Gina serta munculnya lagi
masa lalu Andra membuat saya spechless :D
Sebenarnya sepanjang
membaca novel ini saya agak terganggu dengan kesalahan teknis pada EYD, kadang
bikin kening saya berkerut hehe But saya suka novel ini dan rekomended buat
pembaca yang sudah bertunangan dan kebelet nikah *eh.
Oh, satu hal yang
paling membuat saya tertarik dari novel ini: Kehidupan di kantor. Rutinitas
keseharian Gina dan Andra yang ngantor di sebuah perusahaan gede membuat saya
makin ngiler pengen cepet kerja kantoran :D
Cukup sekian review singkatnya ^__^