Lina Ramdayani
(21 Agustus 2011)
Satu sapa yang sempat menjadi asa
segelintir mimpi yang tak tersentuh
menciptakan setitik isyarat
untuk segores jingga
sebelum surya tampak di upuk
Tertoreh semara yang tersembunyi dalam batin
membaburkan perasaan hingga dura
dan gemilap rona fajar
memberi damai yang nyaris sempurna
Sebaris bahasa batin itu tersampaikan
menyapaku ketika senja menyambut
sempat aku bergeming
hingga kuhalau sebutir derai
apakah aku masih bermimpi?
Kau tawarkan aku segenggam bahagia
yang sempat kutoreh dalam mimpi
masih tersimpan asa yang tak kau ketahui
hingga esok atau bahkan selamanya
tak kan kubiarkan mulut berucap
Bagiku kau adalah fajar
menyapaku ketika aku terjaga
dan tak ‘kan berpulang
sebelum aku siap mengukir kenangan lain
tanpa kemilaumu
Fajar dalam petang yang fana
temui aku esok bersama nuriah jinggamu
aku akan menunggumu
hingga Tuhan mencabut kasih
yang kusimpan hanya untukmu
(untuk DIA [Dawn In the Afternoon] seseorang yang nyaris memberi kesempurnaan dalam hidupku bakan nyaris mematikanku. Dia yang sempat kucintai)
0 comments:
Post a Comment
Saya menghargai secret reader.
Jika mau berkomentar, tulis saja.
Jika tidak, cukup baca.
Dan kembali jika kau mau.